Picture
"Seutama-utama wanita ahli surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Maryam binti Imran dan Asiyah binti Muzahim." (HR. Ahmad).

Khadijah binti Khuwailid, adalah wanita yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang terhormat sehingga mendapat tempaan akhlak yang mulia, sifat yang tegas, penalaran yang tinggi, dan mampu menghindari hal-hal yang tidak terpuji sehingga kaumnya pada masa jahiliyah menyebutnya dengan ath thahirah (wanita yang suci).

Dia merupakan orang pertama yang menyambut seruan iman yang dibawa Muhammad SAW tanpa banyak membantah dan berdebat, bahkan ia tetap membenarkan, menghibur, dan membela Rasulullah SAW di saat semua orang mendustakan dan mengucilkannya.

Khadijah ra telah mengorbankan seluruh hidupnya, jiwa dan hartanya untuk kepentingan dakwah di jalan Allah. Ia rela melepaskan kedudukannya yang terhormat di kalangan bangsanya dan ikut merasakan embargo yang dikenakan pada suami dan para sahabatnya.

Pribadinya yang tenang membuatnya tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan mengikuti kebanyakan pendapat penduduk negerinya yang menganggap Muhammad SAW kala itu sebagai orang yang telah merusak tatanan dan tradisi luhur bangsanya. Karena keteguhan hati dan keistiqomahannya dalam beriman inilah Allah SWT berkenan menitipkan salam kepadanya lewat Jibril dan menyiapkan sebuah rumah baginya kelak di surga.

Dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah, ia berkata: Jibril datang kepada Nabi SAW kemudian berkata: “Wahai Rasulullah, ini Khadijah datang membawa bejana berisi lauk pauk, makanan dan minuman. Maka jika ia telah tiba, sampaikan salam untuknya dari Rabbnya dan dari aku, dan sampaikan kabar gembira untuknya dengan sebuah rumah dari mutiara di surga, tidak ada keributan di dalamnya dan tidak pula ada kepayahan." (HR. Al-Bukhari).

Besarnya keimanan Khadijah ra pada risalah nubuwah, dan kemuliaan akhlaknya sangat membekas di hati Rasulullah SAW sehingga beliau selalu menyebut-nyebut kebaikannya walaupun Khadijah ra telah wafat. Diriwayatkan dari Aisyah, Nabi SAW berkata: "Rasulullah hampir tidak pernah keluar dari rumah sehingga beliau menyebut-nyebut kebaikan tentang Khadijah ra dan memuji-mujinya setiap hari sehingga aku menjadi cemburu maka aku berkata: ‘Bukankah ia seorang wanita tua yang Allah telah menggantikannya dengan yang lebih baik untuk engkau?’

Maka beliau marah sampai berkerut dahinya kemudian bersabda, ‘Tidak! Demi Allah, Allah tidak memberiku ganti yang lebih baik darinya. Sungguh ia telah beriman di saat manusia mendustakanku, dan menolongku dengan harta di saat manusia menjauhiku, dan dengannya Allah mengaruniakan anak padaku dan tidak dengan wanita (istri) yang lain. Aisyah berkata, Maka aku berjanji untuk tidak menjelek-jelekkannya selama-lamanya."

Subhanallah, betapa mulia budimu wahai Khadijah. Semoga saja, pancaran akhlak agungmu mampu menjadi inspirasi para wanita sepanjang masa dalam berkhidmat kepada suami dan keluarganya.